Kamis, 14 November 2013

5 cm

Penulis: Dhonny Dirghantoro
Penerbit: PT. Grasindo
Jumlah Halaman: 381
Tahun Pertama Terbit: 2005

Buku ini secara garis besar bercerita mengenai persahabatan dan nasionalisme. Banyak di antara kita yang beranggapan nasionalisme adalah perkara yang pelik. Melalui 5 Cm, kita diajak “bermain-main” dengan rasa cinta pada negeri ini secara sederhana melalui kelima sahabat yang menjadi tokoh utama novel besutan penulis muda, Donny Dirghantoro. Novel ini dibuka dengan perkenalan masing-masing tokoh yaitu Arial, Zafran, Genta, Riani dan Ian. Dengan cerdas, sang penulis merekatkan karakter kuat pada masing-masing tokoh. Hal ini yang membuat 5 Cm unggul dari novel lain. Jika secara umum pada permulaan novel kita dibiarkan menebak seperti apa karakter para tokoh, maka di dalam 5 cm, kita tidak dibiarkan menebak sebab karakter tokoh sudah terbaca kuat di halaman awal.

Kelima tokoh utama ini telah berada dalam lingkar persahabatan selama kurang lebih 7 tahun. Hingga suatu saat mereka diliputi kebosanan. Kehidupan yang monoton membuat mereka berpikir untuk berpisah selama 3 bulan. Dalam masa “berpisah tersebut”, mereka tidak diperkenankan melakukan komunikasi dalam bentuk apapun. Dalam kurun 3 bulan tersebutlah, mereka ditempa dengan hal baru. Dengan rasa rindu yang saling menyilang. Tentang tokoh Riani yang mencintai salah satu sahabatnya. Tentang Zafran yang merindui adik Arial, sahabatnya sendiri. Tentang Genta yang memilih mengagumi Riani dengan diam. Dan masih banyak lagi lainnya. Sampai pada bagian ini, konsep nasionalisme masih blur.

Ide mengenai nasionalisme disisip penulis dengan cerkas pada bagian saat mereka kembali bertemu. Kelima sahabat ini memutuskan menunaikan rindu dengan mendaki puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru. Surga dunia yang dititip Tuhan di Nusantara. Alasan yang lebih dari cukup bagi orang-orang (khususnya anak muda) untuk mencintai bangsa ini dan memajukannya dengan tekad yang disimpan di jidat, tak lebih dari 5 cm. Pada bagian ini pula, penulis merubah kisah persahabatan menjadi kisah petualangan yang dibumbui kisah cinta yang manis. Cinta segitiga di antara mereka dikemas dengan tawa bukan tangis. Hal ini yang menjadikan 5 Cm menarik. Hal kecil yang mainstream dibuat berbeda tetapi natural. Hal lain yang mempertegas semangat nasionalisme dalam buku ini adalah petikan-petikan quote yang powerful misalnya:

Sebuah Negara Tidak Akan Pernah Kekurangan Seorang Pemimpin Apabila Anak Mudanya Sering Berpetualang di Hutan, Gunung & Lautan.

(Hendry Dunant)

Pemakaian Bahasa

Jika ditelaah, Donny Dhirgantoro menggunakan bahasa sehari-hari khas anak muda Jakarta. Bahasanya ringan namun tetap sanggup menghantarkan makna yang dalam. Dalam novel ini, penulis juga banyak menyisip kata-kata asing sebab ada banyak kutipan lirik lagu yang dimasukkan. Bagi sebagian orang, hal ini menciderai jiwa nasionalis yang mencoba dibangun novel ini di bagian akhir. Namun, jika kita jernih melihat, nasionalisme tak ada hubungannya dengan selera musik. Secara umum, dari pemilihan bahasa, Donny dengan jelas membidik pembaca muda. 

Kelebihan, Kekurangan Dan Pesan Moral

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, novel ini berhasil membuat nasionalisme lebih mudah dicerna, hal ini menjadi keunggulan tersendiri. Hal lainnya adalah adalah kisah percintaan dan persahabatan yang dikemas dengan ringan. Jangan berharap Anda akan menemukan tokoh yang merana sebab orang yang dicintainya, mencintai orang lain. Berbicara soal kekurangan, novel ini memasukkan terlalu banyak lirik lagu untuk menggambarkan beberapa keadaan. Hal ini bisa saja membuat pembaca yang awam musik luar menjadi terusik dan sulit memahami.

Menyoal pesan moral, poin ini telah disisip penulis dengan cerdas pada pemilihan judul: 5 Cm. Bagi yang belum membaca, pasti bertanya-tanya Mengapa 5 cm? atau Ada apa dengan 5 cm? Jawabannya cukup filosofis. 5 cm adalah jarak kita menaruh mimpi dan cita-cita di depan mata. Biarkan mengambang agar kita selalu melihatnya dan bertekad mengejarnya.

Sinopsis novel 5 Cm ini disusun tidak untuk menyampaikan semua isi buku terkait. Melainkan memperkenalkan kepada pembaca yang ingin “mengintip” seperti apa kisah di balik Novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro sebelum memutuskan untuk membeli. Selamat berburu! 

 

 

Kutipan Penyemangat dari Novel 5 cm

Catatan Pembuka : Ini bukan resensi :)

###
Judul : 5 cm
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
###

Ini semua bukan tentang selera, tentang musik, tentang bola atau apapun. Itu semua kecil banget dibanding kalau kita menjadi orang yang membuat orang lain bisa bernafas lebih lega karena keberadaan kita di situ (5cm, hal. 51)
###

Bahwa nantinya dalam kehidupannya setiap manusia akan terjebak dalam sebuah gua gelap yang berisi keteraturan kemapanan dan mereka senang berada di dalamnya. Karena mereka terbuai dengan apa yg telah mereka capai hingga akhirnya mereka takut keluar dari gua tersebut. Mereka memang bahagia, tapi diri mereka kosong dan mereka gak pernah menemukan siapa diri mereka sbnrnya. Mereka gak punya mimpi (Plato)
###

Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu(Socrates, 5 cm, hal.159)
###

Kalau hati kita bersih dan melakukan hal yang baik, kita akan bahagia (5cm, hal. 162)
###

Sebuah negara tidak akan pernah kekurangan seorang pemimpin jika anak mudanya sering bepetualang di hutan, gunung dan lautan (Sir Henry Dunant)
###

Apapun itu, cobaan, kekalahan, kegagalan, tidak akan menjadi sesuatu yang buruk. Tapi, tergantung bagaimana kita menyikapinya (5cm, hal. 265)
###

Sesungguhnya setiap manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih di persimpangan-persimpangan kecil atau besar dalam sebuah Big Master Plan ygang telah diberikan Tuhan kepada kita semenjak lahir. Jadi, semuanya ke masalah pilihan (5cm, 266)
###

Dan Tuhan memelihara ketidakpastian itu pada seluruh umat manusia agar manusia terus belajar, terus bermimpi dan ujung-ujungnya kita akan kembali padanya (5cm, hal. 270)
###

Manusia yang nggak percaya sama Tuhan sama dengan manusia yang nggak punya mimpi cuma seonggok daging yang punya nama (5cm, hal. 278)
###

Yang kita perlu sekarang adalah, cuma kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yg 1000 kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang selalu berdoa (5cm, hal. 327)
###

Tidak pernah ada cinta yang bisa dimiliki manusia kecuali cinta dari Sang Pencipta yang tidak pernah berpaling dari manusia dan selalu mencintai makhluk terbaik ciptaannya. Sang Pencipta tidak pernah memberikan apa yang manusia pinta, spt cinta. Ia memberikan apa yang manusia butuhkan (5cm)
###

Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di sini di depan kening kami… jangan menempel. Biarkan …
Dia …
Menggantung …
Mengembang …
5 centimeter … Di depan kening kamu …
Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu (5cm, hal. 378)
###

 

 

Yang kita butuhkan untuk sampai ke PUNCAK adalah…..

…Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya …Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya …Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya …Leher yang akan lebih sering melihat ke atas …Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja …Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya …Serta mulut yang akan selalu berdoa…
(’5 cm’ by Donny Dhirgantoro)

 

5 Kejanggalan dalam Pendakian Film 5cm

Perjalanan ke kalimati akan memakan waktu sekitar 4 jam

Ini bukan kritikan. Saya suka film ini, juga penggemar 5cm dari saat pertama kali novel terbit. Hanya sedikit ingin sharing tentang pendakian di Mahameru. Yang menurut saya di film ini sedikit janggal. Ya, ini memang cuma film, saya tahu itu :)


SIAPA yang berani menyangkal keindahan alam Mahameru?
Film 5 cm secara tidak langsung pasti akan membuat darah beberapa orang bergejolak untuk mencicipi tanah tertinggi di pulau jawa tersebut.
Namun, tidak semua orang paham bahwa mendaki gunung ‘sungguhan’ seperti semeru itu relatif sulit dan tidaklah semudah ‘wisata alam’ seperti gunung bromo di sebelahnya.
Bahkan, menyebutnya sebagai sebuah tempat ‘wisata’ pun kita perlu berpikir panjang. Tidak, tidak. Saya tidak akan mengkritisi film ini, bahkan saya menyukainya karena 5cm adalah salah satu novel favorit saya. Here’s the point you should consider before reaching Semeru.

1. Menggunakan celana jeans

Jeans, jika terkena air, akan menjadi sangat berat. Keringnya pun memakan waktu lama. Belum lagi saat di packing akan tidak efisien karena terlalu besar.
Mendaki gunung-gunung Indonesia yang notabene adalah hutan hujan tropis, tentu akan selalu bertemu dengan cuaca lembab dan hujan. Pakaian yang basah dan tidak lekas kering bisa mempersulit pergerakan, menyebabkan kedinginan hingga hipotermia, dan akan menambah berat beban yang sudah pasti berat.
Menuju mahameru
Sebaiknya, gunakan celana yang terbuat dari bahan seperti polyster. Selain ringan, bahan tersebut juga cepat kering jika basah. Lebih baik lagi gunakan bahan yang bisa tahan air tetapi tetap breathable, walaupun mungkin dengan harga yang cukup mahal.
Menurut saya, film 5cm ingin tetap terlihat ‘fashionable’ sehingga penggunaan jeans lebih diminati. Ah, tetapi film-film adventure super keren seperti vertical limit atau 127 hours tetap menggunakan peralatan lengkap dan standar kok. Eh tapi katanya ini film tentang persahabatan ya? Sinetron kah?

2. Tidak membawa air yang cukup

Ini adegan yang cukup aneh. Gila lebih tepatnya. Saat tiba di kalimati, mereka malah meminta air kepada pendaki lain. Satu setengah liter air untuk berenam, dan mereka langsung naik ke Arcopodo!
Padahal, sumber mata air terakhir ya di kalimati itu. Saya sendiri waktu naik ke puncak membawa dua liter air untuk masing-masing orang.
Oh, porter-nya lupa di shoot mungkin hehe.

3. Backpack/carrier yang terlihat sangat ringan

Saya nyengir-nyengir saat adegan di stasiun senen ini. mereka masing-masing muncul dengan backpack-nya yang terlihat kempes. Tas nya genta masih terlihat gulungan matras-nya yang melompong.
Dan, yang membuat saya tertawa adalah adegan Ian berlari mengejar kereta dengan membawa carrier besar dan satu kerdus indomie! Hebat banget tenaganya bro!

4. Terlalu memaksakan diri untuk pendaki pemula

Dalem tenda ada Dinda lagi manggil-manggil
Genta adalah seorang leader pendakian yang sangat ceroboh dan mengambil resiko terlalu besar.
Dengan membawa teman-temannya yang baru pertama kali naik gunung, ia langsung mengambil jalan menjuju kalimati, tanpa istirahat terlebih dahulu di Ranu Kumbolo.
Memang, dari ranupane (basecamp awal) ke ranu kumbolo hanya 4 jam, pun demikian dari ranukumbolo ke kalimati. Tapi, malam harinya mereka kan menempuh perjalnan ke puncak. Sekuat apapun, melakukan perjalanan dengan jalan kaki lebih dari enam jam menanjak dalam satu hari adalah penyiksaan, setidaknya menurut saya.

5. Informasi yang kurang tepat

“Kalo hujan abu begini apa kita boleh ke puncak, pak?” tanya riani ke salah satu pendaki di kalimati.
“Oh, boleh-boleh saja. Ini normal. Tapi jam 9 harus kembali ya,” ujar pendaki tersebut.
Kabarnya, setelah siang datang, awan beracun wedhus gembel akan mengarah ke area puncak mahameru mengikuti arah angin. Ini tidak sepenuhnya salah. Tapi, setelah perbincangan saya dengan pak Sinambela petugas taman nasional, angin bisa berubah kapan saja tanpa mengenal waktu. Saya sendiri mengalaminya di tengah perjalanan ketika naik ke puncak saat jam tiga pagi. Bau belerang tercium keras dan awan dari kawah terlihat hampir di atas kami. Setelah menunggu satu jam, arah angin baru berubah kembali.
Satu hal lagi, puncak Mahameru sebetulnya ditutup untuk pendakian. Tertulis jelas di peraturan TN semeru pendakian hanya dibolehkan sampai kalimati. Lebih dari itu, pihak taman nasional tidak bertanggung jawab. Kita bahkan diminta untuk menandatangani surat perjanjian di atas materai bahwa akan selalu menaati peraturan tersebut. Pada musim ramai, memang ada ranger yang menjaga pendaki agar tidak ke puncak. Selain itu, cuma kesadaran dan disiplin kita yang menentukan.

6. [Tambahan dari komentar] Berenang di Ranu Kumbolo

Jelas-jelas tertulis di peraturan pendakian, dan juga papan larangan disana. DILARANG BERENANG DI RANU KUMBOLO.
Pernah ada kejadian orang yang tenggelam di Ranu kumbolo ini. Pokoknya, keselematan itu yang utama. Tidak usah merasa sok-sok jagoan kalau digunung, atau dimanapun.
**
Tanjakan cinta
Banyak pro dan kontra yang timbul setelah munculnya film 5cm ini. Tidak mungkin juga membendung keinginan orang-orang yang akan naik ke semeru. Juga tidak mungkin melarang mereka naik, gunung ini milik kita bersama kok.
Menurut saya,  pemeriksaan standar keamanan pendakian di taman nasional harus diperketat untuk mencegah para “pendaki 5cm” ini mendaki jika standard peralatan mereka belum memadai. Walaupun ini sulit sekali dalam prakteknya.
Nah, tugas kita lah sebagai orang yang lebih paham. Para pendaki, mapala, klub-klub pendaki, atau siapapun untuk memberi arahan tentang pendakian yang baik dan benar. Entah itu menulis blog, membuat pelatihan, atau sekedar sharing di warung kopi. Apapun itu, yang penting bagikanlah ilmu-ilmu mendaki yang benar sehingga semeru atau gunung-gunung lainnya akan lebih terjaga.
Selalu ingat-ingat dan praktekan tiga spirit pecinta alam ini :
  1. Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak
  2. Jangan ambil apapun kecuali gambar/foto
  3. Jangan membunuh apapun kecuali waktu
Tabik!
foto #penting
**Anyway, film ini cukup membuat saya sedikit bernostalgia dengan teman-teman saat mendaki ke semeru. Kami nonton bersama dan banyak menertawakan hal-hal ajaib yang terjadi dalam film ini. This film is good, but not that great. Dan yang jelas jauh lebih baik daripada film-film Indonesia lainnya yang cuma menjual paha dan dada kayak kfc :p

 

photo's memory puncak ciremai 17 august 2013